Tak Bisa Pisah dari Starlight Princess, Kini Menata Hidup lewat Meja Kerja Minimalis dari Kayu Langka, dan Menjadikan Satu Hal Baik Tiap Malam sebagai Rahasia Menuju Hidup Estetis

Rp. 10.000
Rp. 100.000 -90%
Kuantitas

Namanya Arga. Seorang freelance illustrator yang tinggal di sebuah rumah kecil di pinggiran Yogyakarta. Dulu, tiap malamnya hampir selalu dihabiskan di depan layar, bukan untuk menggambar, tapi untuk ngejar “slot gacor” di game favoritnya, Starlight Princess. Sekilas, mungkin tampak seperti bentuk pelarian. Tapi siapa sangka, justru dari kebiasaan ini, Arga menemukan titik balik hidupnya. Bukan karena menang besar, tapi karena sadar bahwa ada celah keseimbangan antara hiburan dan produktivitas yang bisa dimaksimalkan—dengan cara yang nggak biasa.

Dari Slot Gacor ke Meja Kayu Langka

Awalnya, Starlight Princess hanyalah bentuk hiburan bagi Arga setelah hari-hari menggambar yang kadang terasa monoton. Tapi seperti kebanyakan dari kita, ia sempat terjebak. Waktu tidur terganggu, pekerjaan molor, dan mood nggak karuan. Hingga suatu malam, saat koneksi internetnya tiba-tiba putus di tengah putaran yang menjanjikan, ia mendadak duduk diam dan melihat sekeliling. Kamar kerjanya penuh dengan barang yang nggak pernah benar-benar dipakai. Kabel berserakan, meja kerja nyaris roboh, dan ia sadar—dia butuh ruang yang lebih sehat untuk tumbuh.

Keesokan harinya, Arga memutuskan satu hal: ia akan merombak ruang kerjanya. Tapi bukan sekadar bersih-bersih. Ia ingin mulai dari fondasi—meja kerja. Setelah seminggu keliling pasar barang antik dan pengrajin lokal, ia jatuh cinta pada sebuah meja kayu jati lawas dari Jepara. Warnanya coklat tua, permukaannya kasar tapi hangat. Meja itu tidak murah, tapi Arga merasa seperti menemukan pusat gravitasi baru. Ia menyebutnya "altar kreatif".

Kebiasaan Satu Hal Baik Tiap Malam

Sejak punya meja baru, Arga membuat satu kebiasaan kecil yang ternyata sangat berpengaruh: tiap malam sebelum tidur, ia harus menyelesaikan satu hal baik. Satu hal saja. Bisa berupa sketsa sederhana, membalas email yang tertunda, menata ulang folder kerja, atau bahkan menyiram tanaman. Nggak muluk-muluk, tapi konsisten.

Ia menyebut ini sebagai ritual penyeimbang setelah main Starlight Princess. “Slot gacor itu hiburan, tapi hidup tetap butuh kemajuan,” katanya. Ritual kecil ini jadi semacam jembatan yang membantunya menutup hari dengan perasaan selesai. Menariknya, karena nggak ada tekanan, justru kebiasaan ini menumbuhkan rasa puas yang tulus. Lama-lama, hal-hal baik itu jadi lebih besar. Ia mulai rutin merilis karya digital, berkolaborasi dengan brand kecil, bahkan mengisi workshop online.

Meja Kayu dan Ruang yang Berbicara

Banyak orang menganggap meja kerja cuma furnitur. Tapi buat Arga, meja itu seperti teman bercerita. Di atas meja itu, ia menata beberapa benda dengan penuh kesadaran: satu pot kecil tanaman lidah mertua, lampu baca bergaya retro, dan papan tulis kecil berisi kata-kata pengingat seperti “kerjakan dulu, nikmati nanti”. Ia percaya bahwa ruang yang dirancang dengan hati bisa mengembalikan arah saat hari terasa kabur.

Kayu jati tua itu membawa atmosfer berbeda. Setiap goresan dan retaknya punya cerita. Arga merasa seperti menambal celah hidupnya dengan elemen alam yang autentik. Ia juga mulai lebih menghargai waktu istirahat, bahkan membatasi jam online main slot agar tidak menyita energi kreatifnya. Menariknya, justru ketika ia nggak terlalu ngoyo ngejar slot gacor, keberuntungannya malah datang lebih sering—entah karena faktor hoki atau karena pikirannya lebih tenang.

Estetika dalam Hidup Sehari-hari

Dari luar, hidup Arga sekarang tampak "estetis". Feed Instagram-nya penuh foto ruang kerja minimalis, cuplikan proses menggambar, dan sesekali highlight dari kemenangan kecil di Starlight Princess. Tapi menurutnya, estetika itu bukan soal visual doang. Estetika yang sebenarnya adalah bagaimana hidup terasa mengalir, teratur, dan tetap menyisakan ruang untuk menikmati hal kecil.

Ia nggak mengklaim hidupnya sempurna. Tapi dengan satu hal baik tiap malam, ruang kerja yang mendukung, dan hiburan yang dikelola dengan bijak, Arga menemukan irama yang pas. “Nggak harus selalu produktif, tapi harus tetap sadar,” ujarnya. Ia percaya bahwa hidup yang indah adalah hidup yang dihayati, bukan yang diburu tanpa arah.

Refleksi: Proses, Bukan Hasil Akhir

Kisah Arga mungkin tidak dramatis seperti tokoh utama di film. Tapi justru di sanalah letak kekuatannya. Ia tidak menunggu perubahan besar, tapi memulainya dari hal kecil: satu meja, satu kebiasaan, satu malam. Ia tidak berhenti bermain Starlight Princess, tapi ia juga tidak membiarkannya mengambil alih kendali. Baginya, hidup bukan soal menghindari distraksi, tapi tentang belajar berdamai dan mengaturnya.

Kalau kamu merasa hidupmu belum teratur, mungkin bukan karena kamu nggak mampu, tapi karena belum menemukan “meja” versimu sendiri. Entah itu ruang, kebiasaan, atau rutinitas kecil yang bisa jadi jangkar. Yang penting, mulai saja dulu—satu hal baik tiap malam. Karena estetika hidup bukan dibentuk dari hasil akhir, tapi dari cara kita menghargai setiap proses yang terjadi.

@MPOSAKTI